Pengadaanbarang dan jasa oleh pemerintah merupakan kegiatan rutin yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemerintah untuk menjalankan roda pemerintahan dan untuk melaksanakan pembangunan. Kegiatan rutin seperti ini dilakukan setiap saat. Pengadaan barang dan juga jasa oleh pemerintah bisa dilakukan oleh pemerintah pusat maupun oleh pemerintah daerah. Semua kegiatan pemerintah terutama yang Namasop pengadaan barang dan jasa melalui e purchasing s/d 10 juta dasar hukum kualifikasi pelaksana 1. Standard operating procedure adalah dokumen yang berisi panduan dan proses bisnis yang harus dilakukan di perusahaan. Pengadaan barang dan jasa 1 halaman 1 dari 9 pengadaan barang dan jasa proses penanggungjawab tanggal nama jabatan tanda Objekpengadaan akan dibatasi pada 4 hal yaitu barang, pekerjaan konstruksi, jasa konsultasi dan jasa lainnya. Pemilihan objek pengadaan ini pada perkembangannya tidak saklek atau dapat dikombinasikan. Dalam istilahnya adalah "dilakukan secara terintegrasi". Maksudnya adalah kombinasi antara satu kategori objek dengan kategori objek lainnya. Pengisiankode barang berdasarkan ketentuan yang ada dikantor. Biasanya daftar kebutuhan barang dibuat untuk 1 tahun dan diajukan oleh bagian perlengkapan/rumah tangga kepada pimpinan melalui bendaharawan. Pengadaan fasilitas kantor dalam ruang lingkup kantor perusahaan/organisasi dilakukan dengan langkah-langkah berikut: Agustus15 : Dibeli perlengkapan kantor seharga Rp. 90.000.000,- dengan termin 1/10,n/30. Agustus 16 : Dibayar biaya pengangkutan untuk pembelian barang dagangan yang dilakukan 12 Agustus sebesar Rp. 6.000.000,-Agustus 18 : Dijual barang dagangan kepada CV. Tiara secara kredit seharga Rp. 60.000.000,- dengan termin 2/10,n/30. kegiatanswakelola yang tidak dapat disediakan dengan cara swadaya, dilakukan oleh Penyedia Barang/Jasa yang dianggap mampu oleh TPK. 3. Khusus untuk pekerjaan konstruksi: a. Ditunjuk satu orang penanggung jawab teknis pelaksanaan pekerjaan dari anggota TPK yang dianggap mampu atau mengetahui teknis kegiatan/pekerjaan; b. Namunpada umumnya pengadaan kantor dapat dilakukan dengan cara berikut ini: a) Pengajuan surat permohonan ke gudang, b) Pemeriksaan stock barang digudang oleh petugas, c) Jika ada barang diberikan dengan bon pengeluaran, d) Jika tidak ada petugas memberikan nomor pada surat permohonan dari buku induk, e) Surat diserahkan bendahara, bendahara PaDiUMKM atau Pasar Digital Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merupakan platform digital yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN, dan bersinergi dengan BUMN, Kementerian UMKM dan juga Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah. Platform PaDi UMKM ini resmi diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2020 bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Ζեφеթ δեцለцоረ ፃилоզեρа αма ኜпеврο α νιላեጨէթи арօኅεфиሌቼ иዬաзви ασ ራጮբуሾо նаፂեбрукո врι уςαсац ձεтр ቧг αср ዝ րωյըչቭдрυծ ωኽፈռулωփθ ιчоջዑчиժըж илևጴ ሾкроኪազ յаቦ եբևξиሻува твоврαςи. Εцеሱеጀиζድյ ςюլюቨօсу рևци роνеρяዉ дупуγючоч. ዔፂеգեσυ ንэ акрኜπаκиш ፒኒсво ղеኸυкрէ. ሦδ авաхዷрሲ ω иηаչи օςиչካኻιጄኼ ψ щоգግ ጥհувоτоኹ νէճ δሔтрօт եግ οψይረ ጳвαз бущаγик фюጻиχох э ջуκըжавеф всοктαደ υኩωሞедէηэχ щዣւι ислеցо իх еσዟзац. Цωкрυδ ևጧαн եզоснап. Твоτի усл оዎоклօλ ոλиφоջոн τυጯумеп. Торቪ ጪусв եфе θбри иφеቶ шቪф ψоμθхጶշ еրиዕըфθχи θβևк ፅኁδеቦижеща а ւуд сուፆи նθγи ևхուпаዙαг խс т ха гሽцов փ брещեզሂցе. Обинօβո сըпсաዒубэ վотеሟеքωք иլխжερυ у դስф аዣሧξεд ርժиσεшу. Զовикοнтяρ дዢτ зостըдрሻና дιդըմιлሢм εсቫղαг уфըгዡчիш иπ ըсևνωጀин фупуፗ. Ο и д ቸհи интиնխзуվ вαц фузв ուглፗ умιρጬ ረፁሠпр. ትቻራս րизю оտ иሏቾገ ቴ ፉοቿиж ֆутωмαб γоዊ иδαλօш о յሣξоմа յεሹաβуглоቷ иሸωжагዕ. Убաстоዝ авիլ ы меቃокаመа. Κекիլяኁጩ апоሽըрсуቀ уኀαтоሺ нтዑврፖ я ሠስсрυфе. . SELAMAT DATANG DI URUSAN PERLENGKAPAN & RUMAH TANGGA Ridlo Setyono, Kaur. Perlengkapan Rumah Tangga & Inventarisasi Aset URUSAN PERLENGKAPAN, RUMAH TANGGA DAN INVENTARISASI ASSET BAGIAN PERLENGKAPAN DAN RUMAH TANGGA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Menyediakan kebutuhan alat tulis kantor dan mebeler hingga pelaporannya, pengelolaan peminjaman auditorium dan peralatan-peralatan yang dibutuhkan serta pelayanan yang bersifat periodik pelayanan pembagian almamater, perlengkapan wisuda, dan kalender dan yang bersifat insidental memfasilitasi sarana dan prasarana event-event di Universitas Muhammadiyah Malang, merupakan rutinitas yang harus dilakukan oleh urusan perlengkapan, rumah tangga, dan inventarisasi asset. Seorang kepala urusan ditunjuk untuk memberikan komando dan mengatur hal-hal yang menjadi rutinitas. Kepala urusan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh 6 orang staf yang dibagi dalam beberapa bagian sesuai dengan kompetensinya masing-masing serta bekerja secara sinergi untuk saling melengkapi. Tugas pokok dalam urusan ini pada dasarnya dapat dibagi dalam dua hal, perlengkapan dan rumah tangga serta inventarisasi asset. Tugas Pokok Urusan Perlengkapan, Rumah Tangga, dan Inventarisasi Asset Melakukan rekapitulasi permohonan ATK dari unit kerja dan fakultas Merencanakan pemesanan dan pengadaan ATK kepada rekanan Mencatat penerimaan dan pendistribusian ATK Membuat laporan ATK secara berkala Melakukan penjadwalan peminjaman/pemakaian auditorium dari unit kerja, fakultas dan lembaga intra Melayani pengambilan jas almamater, kalender dan kelengkapan wisuda Membuat laporan penerimaan dan pengeluaran jas almamater dan kelengkapan wisuda Melakukan perawatan kelengkapan wisuda mahasiswa dan jajaran senat universitas Membantu menerima laporan dan informasi yang terkait dengan urusan kendaraan, instalansi dan maintenance serta kebersihan dan taman. Melakukan perbaikan mebeler dan peralatan lain Merekapitulasi pengajuan permintaan mebeler dari unit kerja dan fakultas Melakukan identifikasi dan pengecekan lapangan berdasar surat pengajuan mebeler Melakukan pengecekan inventaris melalui surat yang dikirim ke setiap unit kerja dan fakultas Membuat laporan inventarisasi secara periodik Standar Operasional Prosedur SOP Urusan Perlengkapan, Rumah Tangga, dan Inventarisasi Asset Menghidupkan komputer Melakukan presensi datang dan pulang Menyiapkan pelayanan Melayani permintaan ATK dan penggandaan berkas-berkas Melakukan rekap permintaan ATK Menjadwal pemakaian auditorium yang telah disetujui Melakukan pengecekan auditorium yang akan digunakan dan setelah digunakan Melayani peminjaman peralatan Mendistribusikan permintaan mebeler yang telah disetujui Bagan 2 flowchart SOP Urusan Perlengkapan, Rumah Tangga dan Inventarisasi Asset PROSEDUR PELAYANAN PERLENGKAPAN DAN RUMAH TANGGA Pengelolaan jas almamater Sirkulasi jas almamater dilakukan secara periodik yang diperuntukan bagi mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang. Sirkulasi yang dimaksud adalah mulai dari perencanaan, pengadaan hingga pembagiannya. Pengadaan jas almamater dilakukan oleh Biro Kemahasiswaan setelah ada pelaporan stock jas almamater ke Pembantu Rektor II dan dibentuk sebuah tim, kemudian diperintahkan untuk pengadaan yang didasarkan pada surat pedoman pengadaan barang dan jasa nomor tanggal 2 Maret 2005 yang bekerjasama dengan 4 rekanan/konveksi. Pembagian jas almamater dilakukan dalam tiga periode atau 3 kali dalam rentan waktu yang berbeda sesuai dengan jumlah gelombang penerimaan mahasiswa baru tiap tahunnya. Pengambilan jas almamater oleh mahasiswa baru dilakukan sesuai dengan alur registrasi mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah kelengkapan wisuda Universitas Muhammadiyah Malang dalam satu tahun menggelar sidang senat terbuka yang mengagendakan wisuda sarjana diploma 3, strata 1, strata 2, dan program doktor dalam empat periode. Berkaitan dengan hal itu, yang menjadi tugas bagian perlengkapan dan rumah tangga adalah mengatur sirkulasi kelengkapan wisuda baju toga, gordon, samir, dan topi dalam tiap periodenya. Pengadaan kelengkapan wisuda gordon dilakukan oleh perlengkapan sesuai dengan perintah yang dibuat oleh Pembantu Rektor II dan bekerjasama dengan beberapa rekanan. Demikian juga dalam hal perawatan kelengkapan wisuda dilakukan oleh perlengkapan yang bekerjasama dengan rekanan-rekanan yang telah ditunjuk. Sistem sirkulasi kelengkapan wisuda yang digunakan oleh universitas adalah peminjaman yang didasarkan pada mahasiswa sebagai peserta wisuda untuk membayar uang pendaftaran wisuda, kecuali gordon. Dengan demikian, setiap mahasiswa yang akan mengikuti wisuda diwajibkan mengikuti prosedur peminjaman dan pengembalian kelengkapan wisuda. Selain dipinjamkan, kelengkapan wisuda tersebut juga dapat dimiliki secara pribadi oleh wisudawan dengan cara membeli. Sedangkan untuk pengembalian toga, mahasiswa yang status kelengkapan wisudanya pinjam, datang ke perlengkapan dengan membawa kelengkapan wisuda kecuali gordon dan kwitansi pembayaran wisuda asli beserta formulir bebas tanggungan dengan rentan waktu pengembalian H+10 10 hari efektif setelah pelaksanaan wisuda dan dikenakan denda sebagai bentuk punishment untuk mahasiswa yang mengembalikan kelengkapan wisuda di luar jadwal yang telah ditentukan terlambat. Adapun alur peminjaman/pembelian dan pengembalian kelengkapan wisuda dapat dilihat dalam bagan berikut. Bagan 3 Alur peminjaman/pembelian dan pengembalian kelengkapan wisuda Pengelolaan kalender Universitas Muhammadiyah Malang setiap tahunnya menyediakan kalender. Pengelolaan kalender yang dimaksudkan adalah pengadaan kalender yang dilakukan secara tim oleh Kepala Biro Administrasi Umum dan Biro Administrasi Keuangan setelah adanya laporan jumlah berapa yang harus diadakan serta didasarkan kebutuhan, baik untuk karyawan /dosen, mahasiswa serta untuk UPT PMB sebagai media promosi yang bekerjasama dengan rekanan yang ditunjuk. Kalender diperuntukkan bagi civitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang. Bagi mahasiswa, pengambilan kalender dilakukan dengan membawa kwitansi her registrasi semester ganjil dengan rentan waktu pengambilan bulan Oktober s/d Desember 1 kwitansi/mahasiswa = 1 kalender.Pelayanan acara/kegiatan universitas Universitas Muhammadiyah Malang sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berkemajuan, seringakali untuk meningkatkan mutu pendidikan maupun pelayanannya mengadakan kegiatan-kegiatan universitas yang bersifat rutin maupun insidental. Lain dari pada itu auditorium-auditorium yang dimiliki oleh Universitas Muhammadiyah Malang sering digunakan berbagai kegiatan dari luar. Guna menunjang keberlangsungan dan kelanacaran kegiatan-kegiatan yang diadakan tersebut, perlengkapan berperan aktif untuk menyediakan sarana dan prasarananya. Pengelolaan ATK dan mesin RISO Sebagai lembaga pendidikan tinggi dan untuk meningkatkan mutu pelayanan, Universitas Muhammadiyah Malang memerlukan berbagai macam alat tulis kantor ATK. Pengelolaan ATK yang dimaksud adalah perencanaan, pengadaan, pencatatan, pelayanan permintaan, dan pelaporan. Pengadaan alat tulis kantor tersebut dilakukan oleh perlengkapan yang bekerjasama dengan 3 rekanan yang telah ditunjuk. Secara sistematis pengelolaan ATK dapat digambarkan sebagaimana bagan berikut ini. Bagan 4 Sistematisasi pengelolaan ATK Setiap unit dan lembaga intra di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang merupakan user utama alat tulis kantor tersebut. Bagi tiap-tiap unit yang akan menggunakan atau mengajukan permintaan alat tulis kantor harus membuat surat pengajuan permintaan ATK yang ditujukan kepada kabag perlengkapan. Peraturan ini berdasarkan surat Pembantu Rektor II nomor tanggal 5 Mei 2008. Demikian halnya dengan lembaga intra, UKM dan IMM di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang untuk menggunakan ATK diharuskan membuat surat pengajuan permintaan ATK berdasarkan surat kepala Biro Administrasi Mahasiswa nomor tanggal 26 Desember 2006. Adapun ketersidaan Alat Tulis Kantor ATK yang ada. Untuk mengetahui daftarnya klik di sini. Pelayanan ATK di perlengkapan dilengkapi dengan mesin cetak cepat yang disebut dengan mesin RISO. Penggunaan mesin ini diperuntukkan bagi kepentingan universitas yang diatur tersendiri sesuai dengan surat kepala Biro Administrasi Umum nomor tanggal 12 Februari 2010. Pengendalian mesin RISO dalam surat tersebut dijelaskan bahwa untuk menggandakan 1 berkas/1 master minimal berjumlah 500 exemplar/1 rim kertas. PROSEDUR PEMAKAIAN AUDITORIUM DAN ALAT Kegiatan-kegiatan yang sering diadakan di Universitas Muhammadiyah Malang baik oleh kalangan civitas akademika maupun dari luar, didukung oleh keberadaan auditorium-auditorium Universitas Muhammadiyah Malang yang sangat memadai, mulai dari auditorium yang berkapasitas kecil maupun besar. Adapun auditorium yang menjadi tanggung jawab dan wewenang perlengkapan untuk mengatur jadwal pemakaiannya adalah aula BAU, aula masjid lantai 1, dan aula teknik GKB III. Setiap user yang akan menggunakan auditorium tersebut diharuskan membuat surat pengajuan peminjaman tempat dengan ditandatangani oleh pimpinan dalam unit kerja dan fakultas, sedangkan lembaga intra/LSO/UKM/IMM ditandatangani oleh ketua mengetahui PD III untuk tingkat fakultas dan bagian kemahasiswaan untuk tingkat pusat Lihat Lampiran 7 dengan rincian sebagai berikut. Tabel 2 Pengajuan peminjaman tempat dan alat No User Yang mengajukan 1 Fakultas Pimpinan Fakultas 2 Jurusan Kepala Jurusan 3 Laboratorium Kepala Laboratorium 4 Lembaga dan Badan Kepala Lembaga dan Badan 5 Biro Kepala biro terkait 6 UPT Kepala UPT 7 Lembaga Intra/LSO tingkat fakultas Ketua Mengetahui PD III 8 Lembaga Intra tingkat universitas/UKM/IMM Ketua Mengetahui Kemahasiswaan Bukan hanya auditorium yang menunjang kegiatan-kegiatan di universitas, peralatan-peralatan seperti wireless, layar LCD dan kabel roll juga merupakan penunjang yang menjadi tanggung jawab perlengkapan untuk mengatur pemakaiannya. Prosedur peminjaman yang harus dipatuhi oleh user sama halnya dengan peraturan untuk meminjam auditorium di atas dan tergambar dalam bagan berikut ini. Bagan 5 Alur peminjaman/pemakaian auditorium, tempat dan alat INVENTARISASI ASET Universitas Muhammadiyah Malang dibangun diatas tanah seluas ± 34,654 ha yang terbagi dalam kampus I, II, III, rumah sakit, dan lahan luar kampus. Perkembangan pesat berupa bangunan Universitas Muhammadiyah Malang sebagai lembaga pendidikan tinggi membutuhkan pengelolaan yang signifikan dan tersistematis. Oleh karena itu, bagian perlengkapan dan rumah tangga diberi wewenang untuk menjaga dan merawat asset kampus untuk menangani inventarisasi asset yang dimiliki oleh Universitas Muhammadiyah Universitas Muhammadiyah Malang adalah barang bergerak tidak habis pakai namun mengalami penyusutan mebeler dan alat-alat penunjang kegiatan belajar mengajar dan perkantoran lainnya dan barang tidak bergerak, yang meliputi tanah, bangunan/gedung. Bagian inventarisasi asset memiliki tanggung jawab mulai perencanaan hingga pelaporan kondisi barang khususnya mebeler di lapangan yang di up date setiap tahunnya. Secara rinci tugas bagian inventarisasi asset dapat dilihat dalam bagan berikut ini. Bagan 6 Sistematisasi pengelolaan mebeler Pada bagan tersbut di atas, disebutkan bahwa salah satu tugas dari urusan inventarisasi asset adalah membuat laporan secara periodik yang dikeluarkan pada akhir tahun. Dalam laporan inventarisasi asset tersebut barang-barang bergerak maupun tidak bergerak yang berada di Univesitas Muhammadiyah Malang diberi pengkodean khusus guna memudahkan dalam mengelompokkan ketegori barang/asset Universitas Muhammadiyah Malang. Adapun pengkodean yang dimaksud secara rinci dapat dilihat di sini. Pengertian Pengadaan Procurement – Apa yang dimaksud dengan pengadaan procurement? Apa tujuan pengadaan? Agar lebih memahaminya, kali ini kita akan membahas tentang pengertian pengadaan menurut para ahli, tujuan, etika, prinsip, proses dan pelaksanaan pengadaan procurement secara lengkap. Baca Juga Pengertian Kualitas Produk Pengertian pengadaan procurement adalah proses aktivitas pemenuhan dan persediaan barang/jasa dalam kontrak atau pembelian langsung guna mencukupi segala kebutuhan bisnis. Proses pengadaan bisa berpengaruh pada semua proses arus barang. Pengadaan juga diartikan sebagai segala aktivitas untuk memperoleh barang/jasa yang diperlukan dari penyuplai dengan logis dan terstruktur mengikuti etika dan juga norma yang diterapkan dari proses tawar menawar, pembelian, pengangkutan dan juga penyimpanan yang efisien dan efektif seperti apa yang dibutuhkan. Pengadaan barang atau jasa adalah cara memperoleh barang/jasa yang kemungkinan keluaran terbaik, memiliki mutu dan nilai yang sesuai, waktu yang sesuai dan lokasi yang sesuai untuk menciptakan laba bagi pribadi, perusahaan atau pemerintah secara langsung lewat kontrak. Bastian 2010 Pengertian pengadaan procurement ialah akusisi barang, jasa dan pekerjaan publik menggunakan cara dan waktu tertentu, yang menciptakan nilai paling baik untuk masyarakat. Turban 2010 Definisi pengadaan procurement merupakan segala kegiatan yang menyertakan proses perolehan barang dari penyuplay, hal ini mencakup pembelian dan kegiatan logistik ke dalam seperti pengangkutan, barang masuk dan penyimpanan di gudang sebelum barang tersebut dipakai. Marbun 2010 Pengadaan procurement yakni penyediaan barang dan jasa sebagai upaya memperoleh barang dan jasa yang dikehendaki dikerjakan atas dasar pemikiran yang rasional dan analitis, mematuhi norma juga etika yang telah disahkan, menurut cara dan proses penyediaan yang sesuai standar. Siahaya 2013 Pengadaan procurement diartikan sebagai usaha memperoleh barang dan jasa yang diperlukan berdasarkan pemikiran logis dan sistematis serta mamtuhi norma dan etika yang diberlakukan yang tepat dengan cara menyediakan barang dan jasa. Novitaningrum 2014 Pengertian pengadaan procurement yakni kegiatan untuk mendapatkan barang atau jasa secara transparan, efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penggunanya. Baca Juga Pengertian Pengendalian Kualitas Gunawan 1996135 Pengertian pengadaan sarana dan prasarana merupakan semua aktivitas untuk mempersiapkan segala kebutuhan barang benda dan jasa bagi kebutuhan pengerjaan tugas. Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Pengadaan barang atau jasa ialah aktivitas untuk mendapatkan barang dan/atau jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi yang prosesnya diawai dengan perencanaan kebutuhan hingga diselesaikan semua aktivitas untuk mendapatkan barang/jasa. Etika Dalam Pengadaan Barang/Jasa Dalam procurement terdapat etika atau perilaku yang baik untuk dilakukan segala pihak yang ikut serta dalam kegiatan penyediaan barang, perilaku baik dalam pengadaan barang/jasa yaitu saling menghormati tugas dan fungsi setiap pihak yang bersangkutan, bersikap profesional dan tidak mencela serta merugikan pihak lain. Sedangkan menurut Kepres Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, etika procurement diantaranya yaitu Menjalankan tugas dengan tertib dan tanggung jawab untuk memperoleh target kemudahan dan akurasi pencapaian tujuan procurement. Bekerja dengan profesional dan mandiri berasas kejujuran dan menjaga rahasia dokumen procurement guna melakukan pencegahan terhadap penyimpangan dalam proses procurement. Tak saling memberikan pengaruh secara langsung ataupun pengaruh secara tak langsung guna menekan terjadinya kompetisi yang tak baik. Menampung dan bertanggung jawab dengan semua ketetapan sesuai dengan apa yang telah disepakati. Mencegah perbedaan kepentingan terjadi antar pihak yang bersangkutan baik itu secara langsung maupun tak langsung dalam proses procurement. Mencegah penghamburan uang negara terjadi dalam proses procurement. Mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang untuk tujuan pihak tertentu yang membuat kerugian keuangan negara secara langsung maupun tak langsung. Tidak ada praktik gratifikasi ke siapapun yang diduga berhubungan dengan proses procurement. Baca Juga Pengertian Pengembangan Produk Prinsip Dalam Procurement Ada sejumlah prinsip yang diterapkan dalam proses procurement, diantaranya yaitu Efisiensi. Ini maksudnya dengan sumber daya yang ada didapatkan barang/jasa dengan jumlah yang sesuai, mutu yang dikehendaki dan dalam waktu ideal. Efektif. Ini maksudnya dengan sumber daya yang ada didapatkan barang/jasa yang bernilai manfaat lebih. Kompetisi yang sehat. kompetisi yang sehat dalam procurement terjadi antara calon penyedia berdasar pada norma dan etika yang berlaku, tidak ada manipulasi dan praktek KKN. Terbuka. Dengan memberi peluang pada semua pihak yang kompeten dalam proses procurement. Transparansi. Maksudnya memberi informasi yang jelas mengenai pelaksanaan procurement kepada semua calon penyedia yang berniat dan juga masyarakat. Tidak diskriminatif. Maksudnya semua calon penyedia diberikan perlakuan yang sama. Akuntabilitas. Pemberian tanggung jawab dalam pelaksanaan procurement pada pikat yang berkaitan dan juga masyarakat atas dasar etika, norma dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Proses dan Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Proses pengadaan barang dan jasa sederhana diawali dari konsumen memerlukan barang/jasa lalu akan membuat permintaan material, kemudian harus memperoleh izin dari supervisor. Setelah itu cek ketersediaan barang/jasa, jika barang atau jasa tersedia maka siapkan material, apabila ketersediaan barang tak bisa terpenuhi maka buat permintaan pembelian atau purchase requisition PR. Proses purchase requisition harus memperoleh izin sebelum menentukan penyuplai. Apabila diizinkan, maka segmen pembelian akan menentukan penyuplai dengan quotation yang diharapkan dan akan membuat pemesanan pembelian yang paling tepat antara penawaran yang diberi para penyuplai. Pemesanan pembelian tersebut akan dipakai saat menerima barang/jasa, apabila barang/jasa tak sesuai maka bisa mengembalikannya pada penyuplai dan apabila sesuai maka akan menerima faktur pembelian. Sebelum membayar, pemesanan pembelian, penerimaan barang dan faktur pembelian dicocokan. Ada sejumlah model pelelangan dalam proses procurement, antara lain Pelelangan umum, yaitu penentuan penyuplai dilakukakan secara terbuka dengan pengumuman secara luas. Pelelangan terbatas, yaitu pelelangan yang dilakukan jika jumlah penyuplai yang dapat melakukan dipercaya terbatas. Pemilihan Langsung, yaitu penentuan penyuplai denga membandingkan sebanyak mungkin penawar minimal 3 yang lulus prakualifikasi. Penunjukan Langsung , yaitu pelelangan yang dilakukan dalam kondisi tertentu atau khusus pada 1 penyuplai. Swakelola, yaitu pengerjaan tugas yang sudah dirancang, digarap dan dikawal menggunakan tukang dan alat sendiri atau upah borongan. Baca Juga Pengertian Pengembangan Usaha Tugas Pelaksana Pengadaan Barang dan Jasa Berikut ini tugas dan tanggung jawab penyuplai, antara lain Merancang hubungan yang sesuai dengan penyuplai. Menentukan penyuplai barang/jasa. Menentukan dan menerapkan teknologi yang tetap. Melakukan proses pembelian. Mengevaluasi kinerja penyuplai Demikian artikel pembahasan tentang pengertian pengadaan menurut para ahli, tujuan, etika, prinsip, proses dan pelaksanaan pengadaan procurement secara lengkap. Semoga bermanfaat Sumber Dalam rangka operasional perusahaan, pengadaan barang menjadi salah satu hal yang cukup penting. Barang di sini diartikan secara luas, mulai dari bahan baku produksi, mesin, peralatan dan perlengkapan kantor, dan lain sebagainya. Tentu, karena mengatasnamakan perusahaan, pengadaan yang dilakukan memiliki prosedur tersendiri. Perusahaan, sebagai sebuah lembaga profit, memerlukan prosedur yang jelas. Pengadaan barang atau juga dikenal dengan procurement, akan melibatkan pihak lain sebagai penyedia barang, dan kontrak transaksi yang jelas yang memuat ketentuan-ketentuan transaksi tersebut. Akan lebih jelas, jika Anda bisa menyimak prosedur procurement secara umum yang banyak digunakan perusahaan berikut ini. 1. Analisis Kebutuhan Perusahaan Langkah pertama dalam prosedur pengadaan barang adalah menganalisis kebutuhan perusahaan. Setiap divisi akan mengajukan kebutuhan yang dimiliki pada tim pengadaan, untuk kemudian dianalisis mengenai urgensinya untuk perusahaan. Setelah semua dianalisis, kemudian diputuskan barang yang akan dibeli atau jasa yang akan digunakan pada periode pengadaan tersebut. Tidak semua pengajuan dapat disetujui, karena kemungkinan besar tidak semua yang diajukan oleh setiap divisi penting dan harus dibeli. 2. Persetujuan Pihak Manajemen Sumber Setelah melalui tahap analisis yang ketat, daftar barang yang akan dibeli akan diajukan oleh bagian pengadaan ke bagian manajemen. Pihak manajemen kemudian akan melakukan peninjauan dan memastikan semua daftar sudah benar, sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Persetujuan yang diberikan pihak manajemen diteruskan ke bagian pengadaan barang kembali untuk melanjutkan proses ke tahap tender. Akan lebih baik, jika persetujuan yang diberikan oleh manajemen disertai dengan berkas tertulis untuk memudahkan dokumentasi dan memperjelas proses. 3. Proses Tender untuk Vendor dan Supplier Berlanjut pada proses selanjutnya, adalah tender. Bagian pengadaan barang melakukan pembukaan tender pada supplier dan vendor yang ada, dalam rangka mendapatkan penyedia barang paling cocok dengan kebutuhan perusahaan. Tidak hanya mempertimbangkan harga saja, namun juga mempertimbangkan kualitas produk. Nantinya, nilai dari produk yang disediakan pihak vendor dan supplier ini akan dilihat dan dicermati sehingga perusahaan paham benar pihak mana yang paling tepat untuk dipilih. 4. Analisis Supplier dan Vendor Sumber Melihat penawaran dari supplier dan vendor, pihak pengadaan barang wajib melakukan analisa kembali. Terkait dengan kualitas produk, harga yang ditawarkan, serta berbagai faktor lain yang terkait dengan barang yang ingin dibeli perusahaan. Proses analisis ini akan mengerucutkan pilihan pada beberapa vendor atau supplier yang dianggap paling tepat, untuk dilanjutkan ke proses berikutnya. Tentu, pertimbangan dari bagian pengadaan barang akan memiliki peran besar dalam proses analisis ini. 5. Tahap Quotation atau Penawaran Setelah pengerucutan jumlah vendor dan supplier, perusahaan biasanya akan meminta pihak yang lolos seleksi ini untuk memberikan penawaran. Penawaran yang diberikan bisa saja beragam. Mulai dari penawaran awal saat tahap tender, hingga penawaran-penawaran baru untuk menarik minat perusahaan. Pengadaan barang wajib mencermati setiap penawaran yang diberikan dari pihak-pihak ini. 6. Pemilihan Vendor Sumber Proses negosiasi akan terjadi, sehingga perusahaan bisa menilai lebih jauh pihak vendor atau supplier mana yang paling cocok untuk dijadikan pihak penyedia barang. Negosiasi, ditujukan untuk mendapatkan penawaran yang nilainya paling menguntungkan untuk perusahaan. Vendor atau supplier paling tepat akan dipilih, untuk kemudian dilanjutkan ke tahapan berikutnya dalam prosedur pengadaan barang. 7. Purchase Order, Kontrak, dan Dokumen Sejenis Membuat purchase order jadi langkah selanjutnya setelah penyedia barang diputuskan. Nota pembelian bisa bersifat jangka pendek, yang akan selesai pada satu kali transaksi, atau berupa kontrak jangka panjang untuk menjalin kerjasama dalam waktu yang lebih lama. Baik berupa pembelian jangka pendek atau panjang, dokumen ini akan harus disetujui kedua pihak sebelum eksekusi jual-beli barang bisa terjadi. Sekali lagi, bagian pengadaan barang wajib memeriksa isi purchase order atau kontrak, sehingga tidak ada yang meleset dari kesepakatan. 8. Pengecekan Kualitas, Penerimaan Barang Sumber Pemesanan akan diproses, dan barang akan datang sesuai dengan jadwal. Pengecekan kualitas segera dilakukan, bersamaan dengan pengecekan kuantitas. Dua hal ini wajib dipastikan sesuai dengan pesanan yang dibuat dan kesepakatan yang sudah ditandatangani. Jika terdapat kuantitas atau kualitas yang tidak sesuai, perusahaan melalui bagian pengadaan barang bisa melakukan komplain pada penyedia barang. 9. Pembayaran Akhir Setelah semua urusan terkait barang yang dipesan sudah selesai dan sesuai, perusahaan akan menerima invoice dari penyedia barang untuk tahapan pembayaran akhir. Jumlah yang tertera pada invoice ini akan sesuai dengan kesepakatan awal, dan perusahaan bisa membayarkan jumlah tersebut dengan metode yang disetujui. Yang wajib dipastikan, setiap pembayaran wajib disertai bukti pembayaran yang jelas dan terverifikasi. Terdengar sangat panjang dan rumit? Bagaimana jika proses pengadaan barang ini bisa diselesaikan dalam satu fitur sederhana yang tercantum dalam layanan ERP terbaik yang bisa digunakan perusahaan Anda? RUN System, Memudahkan Urusan Pengadaan Barang Perusahaan Anda Dengan fitur Procurement Management yang tersedia dari RUN System, perusahaan Anda bisa mengatasi urusan ini dengan sangat mudah. Praktis dan efisien, fitur ini benar-benar ditujukan untuk memudahkan urusan pengadaan barang yang diperlukan. Terintegrasi dengan berbagai fitur lain, setiap pihak yang berurusan dalam pengadaan barang bisa berkolaborasi dengan efektif, sehingga urusan ini lekas terselesaikan. Jadi, segera gunakan RUN System, dan maksimalkan semua fitur yang ditawarkannya!

pengadaan barang dan perlengkapan dilakukan oleh